Selasa, 19 April 2016

Sejarah Singkat Tentang R.A Kartini (Pahlawan Emansipasi Wanita)

            R.A Kartini atau Raden Ajeng Kartini, beliau dikenal sebagai pahlawan nasional wanita karena kegigihannya dalam memperjuangkan emansipasi bagi para wanita. Beliau lahir di Jepara, 21 April 1879 karena hari kelahirannya inilah kemudian dijadikan hari nasional untuk mengenang jasa Kartini yang sering dikenal sebagai hari Kartini. Nama R.A (Raden Ajeng) Kartini merupakan gelar kebangsawanan untuk mereka yang belum menikah, namun setelah ia menikah R.A (Raden Ayu) menurut tradisi yang berada di Jawa. Meskipun R.A kartini di rumah, ia sangat aktif melakukan surat menyurat dengan temannya yang berada di Belanda, beliau sangat fasih dalam mempergunakan bahasa belanda. Inilah awal mula beliau tertarik dengan kemajuan perempuan di Indonesia karena menurutnya, karena ia tertarik dengan pola pikir bangsa Eropa serta majalah yang ia baca. Menurutnya wanita di Indonesia sangat tertinggal jauh kedudukannya atau memiliki status sosial yang cukup rendah kala itu. R.A Kartini banyak membaca surat kabar atau majalah-majalah kebudayaan eropa yang menjadi langganannya yang berbahasa belanda, di usiannya yang ke 20, ia bahkan banyak membaca buku-buku karya Louis Coperus yang berjudul De Stille Kraacht, karya Van Eeden, Augusta de Witt serta berbagai roman-roman beraliran feminis yang kesemuanya berbahasa belanda, selain itu ia juga membaca buku karya Multatuli yang berjudul Max Havelaar dan Surat-Surat Cinta.

Buku-Buku R.A Kartini

  • Habis Gelap Terbitlah Terang
  • Surat-surat Kartini, Renungan Tentang dan Untuk Bangsanya
  • Letters from Kartini, An Indonesian Feminist 1900-1904
  • Panggil Aku Kartini Saja
  • Kartini Surat-surat kepada Ny RM Abendanon-Mandri dan suaminya
  • Aku Mau ... Feminisme dan Nasionalisme. Surat-surat Kartini kepada Stella Zeehandelaar 1899-1903

Tidak ada komentar:

Posting Komentar